Zat-zat berbahaya yang bisa menyebabkan penyakit mematikan seperti
kanker bisa saja terdapat pada jajanan pasar atau jajanan anak-anak di
sekolah. Apa saja zat-zat berbahaya itu, ciri-cirinya jika terkandung
dalam makanan dan apa efeknya jika tubuh mengonsumsinya?
Pewarna Kuning Metanil (Methanil Yellow)
Kuning metanil adalah zat warna sintesis berwarna kuning kecokelatan
dan berbentuk padat atau serbuk. Pewarna ini digunakan untuk pewarna
tekstil dan cat. Kuning metanil merupakan bahan yang dilarang untuk
digunakan sebagai pewarna pangan.
Kuning Metanil akan berbahaya
jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Akibat yang
ditimbulkan bisa iritasi pada saluran pernapasan, gangguan pada mata dan
bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih.
Apabila tertelan, bisa menyebabkan mual, muntah , sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah rendah.
Penyalahgunaan kuning metanil untuk pangan telah ditemukan untuk
beberapa jenis pangan di antaranya, kerupuk, mie, pangan jajanan
berwarna kuning dan banyak juga sebagai pewarna pada tahu. Ciri pangan
dengan pewarna kuning metanil biasanya, berwarna kuning menyolok dan
cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak
homogen (misalnya pada kerupuk).
Pewarna Rhodamin B
Ini juga merupakan pewarna
sintesis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. Bentuknya
serbuk kristal merah keunguan dan dalam larutan akan berwarna merah
terang berpendar. Zat warna ini juga dilarang digunakan untuk makanan.
Rhodamin B juga berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata
dan tertelan. Akibatnya yang ditimbulkan bisa iritasi pada saluran
pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan
dan bahaya kanker hati.
Jika tertelan selain menyebabkan
iritasi pada saluran pencernaan, cirinya air seni akan berwarna merah
atau merah muda. Penyalahgunaan rhodamin B untuk pewarna pangan telah
banyak ditemukan pada panganan seperti kerupuk, terasi, dan beberapa
jajanan yang berwarna merah.
Perlu diketahui juga, ciri-ciri
pangan dengan pewarna ini adalah: berwarna merah menyolok dan cenderung
berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen
(misalnya pada kerupuk dan es puter).
Formalin
Formalin adalah larutan yang tidak berwana dan baunya sangat menusuk.
Di dalam formalin terkandung sekitar 37 % formaldehid dalam air.
Biasanya ditambah metanol hingga 15 % sebagai pengawet. Barang ini biasa
digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk
peralatan rumahsakit serta untuk pengawet mayat. Formalin juga dilerang
keras digunakan untuk pengawet makanan.
Bahaya formalin jika
terhirup, mengani kulit dan tertelan, bisa menyebabkan luka bakar,
iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi, dan bahaya kanker pada
manusia. Bila tertelan sebanyak 2 sendok makan saja atau 30 mL formalin
bisa menyebabkan kematian.
Gejala yang ditimbulkan jika
formalin tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar,
sakit menelan, mual, muntah, diare, kemungkinan terjadi perdarahan,
sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi, kejang, tidak sadar
hingga koma. Selain itu, juga bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung,
otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
Beberapa makanan yang ditemukan mengandung formalin sebagai pengawet di
anataranya mie basah, tahu, baso, ayam dan ikan serta beberapa hasil
laut lainnya.
Untuk mengetahui apakah beberapa makanan seperti mie, tahu dan baso berformalin, berikut ciri-cirinya.
Ciri-ciri mie basah berformalin: tidak rusak sampai dua hari pada suhu
kamar (25 derajat celcius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu
lemari es (10 derajat celsius). Tidak lengket dan mie lebih mengkilap
dibandingkan mie normal. Bau agak menyengat seperti bau formalin.
Ciri-ciri tahu berformalin: Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar
25 derajat Celsius dan bisa tahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es
(10 derajat celsius). Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat.
Bau agak menyengat.
Ciri-ciri ikan segar atau hasil laut
berformalin: tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25 derajat C).
Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna
daging ikan putih bersih. Bau formalin atau agak menyengat.
Ciri-ciri ikan asin berformalin: tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan
pada suhu 25 derajat celsius. Bersih cerah dan tidak berbau khas ikan
asin. Tidak dihinggapi lalat di area berlalat.
Ciri-ciri baso
berformalin: Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 25 derajat
celsius, teksturnya sangat kenyal dan bau formalin agak menyengat.
Ciri-ciri ayam berformalin: Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar
25 derajat Celsius, teksturnya kencang dan bau formalin tercium.
Boraks
Boraks adalah senyawa berbentuk kristal, warna putih, tidak berbau dan stabil pada suhu tekanan normal.
Boraks merupakan senyawa kimia berbahaya untuk pangan dengan nama kimia
natrium tetrabonat (NaB4O7 10H2O). Dapat dijumpai dalam bentk padat dan
jika larut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat
(H3BO3). Boraks atau asam borat biasa digunakan sebagai bahan pembuat
deterjen, bersifat antiseptik dan mengurangi kesadahan air. Bahan
berbahaya ini haram digunakan untuk makanan.
Bahaya boraks jika
terhirup, mengenai kulit dan tertelan bisa menyebabkan iritasi saluran
pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata dan kerusakan ginjal. Jika
boraks 5-10 gram tertelan oleh anak-anak bisa menyebabkan shock dan
kematian.
Efek akut dari boraks bisa menyebabkan badan berasa
tidak enak, mual, nyeri hebat pada perut bagian atas, perdarahan
gastro-enteritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam
dan sakit kepala.
Penyelahgunaan boraks untuk makanan telah ditemukan pada mie basah, baso, kerupuk dan jajanan lainnya.
Untuk mengetahui makanan mengandung boraks ciri-cirinya sebagai berikut:
- Ciri-ciri mie basah mengandung boraks: Teksturnya kenal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus.
- Ciri baso mengandung boraks: teksturnya sangat kenal, warna tidak
kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan.
-Ciri-ciri jajanan (seperti lontong) mengandung boraks: teksturnya
sangat kenyal, berasa tajam, seprti sangat gurih dan membuat lidah
bergetar dan meberikan rasa getir.
- Ciri-ciri kerupuk mengandung boraks: teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir. (Vn) suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar